GAMBARAN WORK-LIFE BALANCE PADA IBU YANG BEKERJA

Azizah Nur Apriani, Sulis Mariyanti, Safitri Safitri

Abstract


Perempuan yang memilih untuk bekerja bukan hanya perempuan yang masih berstatus lajang, perempuan yang sudah berkeluarga dan mempunyai anak juga banyak yang memutuskan tetap bekerja. Perempuan yang telah menikah dan bekerja akan menghadapi beberapa resiko atas kedua peran yang dilakukan sekaligus yang tidak membuatnya nyaman. Namun di sisi lain, menjadi Ibu rumah tangga dan bekerja memiliki beberapa keuntungan. Untuk menjalani kedua peran yaitu sebagai Ibu dan sekaligus karyawati dituntut untuk mampu menyeimbangkan antara tugas di rumah dan pekerjaannya atau yang disebut work-life balance. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran work-life balance pada Ibu yang bekerja. Metode: Penelitian ini merupakan kuantitatif deskriptif, dengan pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan jenis purposive sampling dan sampel penelitian ini berjumlah 100 responden Ibu yang bekerja. Alat ukur work-life balance yang di adaptasi dan di modifikasi dari Amanda (2018) dengan 39 item valid dan koefisien reabilitas 0,990. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan Ibu yang bekerja memiliki work-life balance tinggi (65%). Dimensi dominan work-life balance pada Ibu yang bekerja adalah WIPL (Work Interference With Personal Life). Ibu bekerja yang tinggal dengan keluarga sebelum menikah, memiliki jabatan, memiliki asisten rumah tangga dan tinggal bersama suami, anak-anak dan orang tua  paling banyak yang memiliki work-life balance tinggi.

 

Kata kunci: Ibu Bekerja, Keluarga, dan Keseimbangan kehidupan- kerja

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.