EFIKASI DIRI DAN KETIDAKAMANAN KERJA: BAGAIMANA HUBUNGANNYA? (STUDI PADA KARYAWAN PT. Z, TANGERANG)
Abstract
Munculnya pandemi COVID-19 berdampak pada perekonomian perusahaan, yang menjadikan perusahaan mengeluarkan kebijakan baru bagi karyawannya. Kebijakan baru yang diterapkan memunculkan ketidakamanan kerja yang dirasakan oleh karyawan sehingga keyakinan diri karyawan menjadi menurun ketika menyelesaikan pekerjaan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara efikasi diri dan ketidakamanan kerja pada karyawan PT Z di Tangerang. Metode: Rancangan penelitian ini korelasional, teknik pengambilan sampel non probability sampling dengan jenis purposive sampling dengan 2 kriteria yaitu karyawan yang aktif bekerja dan karyawan yang telah bekerja minimal 1 tahun, dan sampel berjumlah 137 karyawan. Alat ukur efikasi diri memiliki nilai reliabilitas (a) = 0,856, dan 27 aitem yang valid. Sedangkan alat ukur ketidakamanan kerja memiliki nilai reliabilitas (a) = 0,919, dan 32 aitem yang valid. Hasil: Hasil uji korelasi menggunakan teknik Spearman, dan didapatkan sig. (p) sebesar 0,000 (p<0,05) serta memiliki koefisien korelasi sebesar -0,653. Artinya adalah hipotesis pada penelitian ini diterima, yaitu terdapat hubungan negatif antara efikasi diri dan ketidakamanan kerja pada karyawan PT Z di Tangerang. Karyawan memiliki lebih banyak efikasi diri tinggi sebesar 56,9% dan ketidakamanan kerja tinggi sebesar 56,9%. Karyawan berjenis kelamin laki-laki, berusia 40 – 55 tahun, lulusan S1/S2, bekerja sebagai Manager, berstatus menikah, dan telah bekerja selama lebih dari 10 tahun merasakan ketidakamanan kerja yang rendah. Karyawan berjenis kelamin perempuan, berusia 20-40 tahun, lulusan D3, bekerja dengan jabatan lainnya (GA dan Security), berstatus janda, dan telah bekerja selama 3-5 tahun merasakan efikasi diri yang rendah.
Kata kunci: Efikasi diri, Ketidakamanan kerja, Pandemi covid-19
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.