HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN OPTIMISME MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI DI JAKARTA
Abstract
Mahasiswa membutuhkan sebuah pemikiran positif dalam menyelesaikan skripsi yaitu dengan optimisme. Selain seorang mahasiswa juga membutuhkan self-regulated learning sebagai suatu kemampuan untuk menyesuaikan diri dalam proses belajar, dimana dengan adanya self-regulated learning mahasiswa dapat meregulasi dirinya dalam mengatasi setiap hambatan yang ada dalam menyelesaikan skripsi. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara self-regulated learning dengan optimisme mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi di Jakarta. Metode: Penelitian kuantitatif korelasional non-eksperinmental. Teknik pengambilan sampel non probability sampling dengan purposive sampling, dan jumlah sampel 100 orang mahasiswa tahun ajaran 2016/2017 yang sedang mengerjakan skripsi di Jakarta. Skala self-regulated learning terdiri dari 39 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,959. Skala optimisme terdiri dari 17 aitem valid dan koefisien reliabilitas 0,924. Hasil: Hasil perhitungan dengan product moment menunjukkan tidak terdapat hubungan antara self-regulated learning dengan optimisme pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi di Jakarta (sig p = 0,308 dan r = -0,103). Mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi lebih banyak yang memiliki self-regulated learning rendah (53%) dan optimisme tinggi (52%). Hasil uji tabulasi silang memperlihatkan mahasiswa dengan peran ibu dalam pengambilan keputusan, mempunyai pengalaman sebagai batu loncatan, yang setuju dan tidak setuju berpendapat semua yang terjadi atas kehendak Tuhan, lebih banyak memiliki optimisme yang tinggi. Temuan unik dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang setuju dan tidak setuju dengan semua yang terjadi atas kehendak Tuhan sama-sama memiliki optimisme yang tinggi.
Kata kunci: Self-regulated learning, Optimisme, Mahasiswa
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.