KETERKAITAN KEBERFUNGSIAN KELUARGA DAN PERILAKU BULLYING PADA REMAJA DI JAKARTA
Abstract
Peran dan tanggung jawab remaja antara lain mampu mengendalikan diri, mengelola emosi, dan beradaptasi secara kognitif dan biologis. Namun kenyataannya mereka kurang mampu mengontrol diri sesuai dengan norma yang ada di masyrakat. Saat ini, sejumlah besar remaja dari keluarga yang tidak berfungsi dengan baik, menggunakan kekerasan fisik, verbal, atau psikologis untuk menyakiti orang lain yang lebih lemah daripada diri mereka sendiri. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara keberfungsian keluarga dengan perilaku bullying. Metode: Penelitian ini bersifat kuantitatif korelasional dengan teknik non probability sampling. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 100 orang remaja. Alat ukur keberfungsian keluarga menggunakan penelitian Mariyanti, S, dkk (2021) dengan 33 item valid dan reliabilitas sebesar 0,953. Sedangkan alat ukur perilaku bullying menggunakan penelitian Wahyuningsih (2016) dengan 17 item valid dan reliabilitas sebesar 0,967. Hasil: Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan ada hubungan negatif antara keberfungsian keluarga dengan perilaku bullying (sig. 0,000 dan r = -0,513). Hasil data tabulasi silang memperlihatkan bahwa remaja dengan jumlah anggota keluarga yang berjumlah 3-4 orang (68,0%), anggota paling akrab dengan Ibu (66,1%) dan kakak (58,3%), teman curhatnya Ibu (66,6%) memiliki lebih banyak keluarga yang berfungsi secara efektif.
Kata kunci: Keberfungsian keluarga, Perilaku bullying, Remaja
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.